Rabu, 26 November 2008

beragam pertemanan


Di saat pertemanan yang jauh terlahir sebelum masa sekarang ini sedang kurang terjaga keintimannya, dikarenakan hal busuk bersemedi sesaat menghancurkannya, disitulah mata terbuka bahwa didekat sinipun ada “taman” baru yang tidak kalah asri.


Taman itu lahir atas rutinitas yang menjemukan, tumbuh atas waktu yang tersirami pengalaman bekerja satu sama lain…menjemukan karena setiap hari harus dihadapi. Luar biasa tidak nyaman, mungkin karna ini bukan ruang lingkupku tapi disinilah ujian hidup. Tes harian yang sudah seharusnya saya telan dan menjadikan aplikasi tubuh yang lebih baik dari hari ke hari.


Yah..harus kusadari, himpitan keluarga ini membuatku berteriak…”ini bukan bidangku!!” namun apa yang salah dari menelan sayuran yang sebenarnya tak ku senangi. Hambar di mulut entah terasa apa, namun jauh dari dasar persepsi bodoh itu, harusnnya kubenturkan kepalaku dan sadar bahwa khasiat yang maha dahsyat untuk tubuhku. Begitu pula hal ini, sulit pada awalnya. Berkeringat dan menghasilkan perpaduan yang kurang harmoni dalam tubuh dan ruang gerakku, namun jika di kaji lebih halus, ini jauh lebih menyenangkan(malaikatku berbisik untuk memotivasi hari kerjaku dan meningkatkan kinerjanya)”amin”. *meskipun sampai saat inipun, sayuran bukanlah sahabat kentalku dalam bersantap.HEHE bingo..dasss


Jika memang “wadah” tempatku berpijak sekarang ini sangatlah menggerahkan, minimal aku harus sadar ada banyak es serut penyejuk didalamnya, dan pikirkanlah itu wahai tubuh yang kegerahan!!. Lihat di sebelahmu, temanmu senang tertawa sendiri dan dialah bagian dari penyejuknya. Aku pikir itu cukup menghibur hariku. Yah..teman satu meja tempatku menggelimangkan aktifitas ini memanglah unik. Pancaran awal kharismanya memantulkan aura serius tahap akut yang menggemaskan. Saat hari perdananya bekerjapun, yang kupikirkan hanyalah menjauh dan say no to greeting!! Dia luar biasa dingin.


Tampilan awalnya sangatlah menipu, itu bukan pemikiran egoisku. Teman sekantor yang lainpun berpendapat sama. Bahkan kami sering membicarakan, “manusia ini pasti keluaran universitas terkemuka di Bandung yang selalu mengeSET manusia menjadi luar biasa serius”!!haha..dengan ringannya kami membicarakannya. Tak jarang lirikannya membuatku ingin mencapai tahap tantangan luar biasa dalam perkenalan. Bertanya nama..aku harus melakukannya. Terlihat janggal jika kita dalam rutinitas yang intensitas bertemunya setioap hari akan menjadi fatal apabila tidak mengetahui identitasnya. Minimal namanya, harus..harus kuketahui titik jebred(yeah)*si setan HARUS merasukiku.Namun,sungkan terasa!!jika memandang dan meniatkan diri bertanya padanya, roh ini tidak kuat menggerakannya. Aku hanya bertanya pada teman lain yang karena dialah manusia baru ini ada. Solusi cukup cemerlang namun tak memajukkan.


Sudahlah,,alur lambat ini membuat cerita klimaksnya mengarah pada kebosanan....


Kami berada pada tahap sering berinteraksi sekarang, yap..makan bersama dan tentu saja dia mulai mengeluarkan sekujur tubuhnya pada kami*dalam artian, sekarang manusia baru ini tidak seperti ilustrasi sebelumnya.


Tembok pikiran bahwa dia jebolan universitas terkemuka yang menghasilkan produk manusia serius itu haruslah sesegera mungkin dihancurkan. Karena setelah kita menelaah tentang hidupnya, ternyata dia manusia universitas lain yang memang bidangnya*tapi tempat kuliah biasaaa...(bukan tempat kuliah yang mencetak makhluk berwajah”kerung”)haha



Siang hari yang gerah*selalu

Saya mengintip jendela apa yang sebenarnya sedang dia buka_konsepnya browsing internet. Yang saya anehkan, simbol dirinya pada sebuah percakapan dunia maya adalah burung puyuh*oh my gosh, ini bukan kali pertamanya tingkah anehnya tecurah. Ternyata, simbol itu memang cerminan mimpinya. Dia bermimpi untuk membuat peternakan puyuh di daerah antahberantah yang telah dia siapkan sebelum zaman rutinitas ini dilakoninya. TERJAWAB sudah!!


Jendela itu adalah budidaya puyuh, yahh..amat sangat tidak menarik(menurutku kalimat ini sumbang dan menurutku..hal yang dia buka tidak menarik*korelasinya???). Jika melihat keseriusan di wajahnya, anggapan tidak menarik akan jomplang menjadi iba..dan berujung penasaran seberapa hebat jendela budidaya puyuh itu, alhasil interaksi pertanyaan terlontar padanya”klos(sebut saja dia klos karena id pada percakapan dunia maya dia membubuhi dirinya dengan sebutan klostumi*dari close to me_Pergantian closetome=klostumi dikarenakan sudah banyak yang pakai nama itu)simple sekali dia menjawab hal yang sebenarnya tak penting kami pertanyakan.

(diulang) “klos, kenapa ingin berternak puyuh?”ringan pertanyaanku. Dengan jawaban ilmiahnya dia merebut kata “modalnya kecil(sudah kuduga,,karena akhir akhir ini yang kutahu dia makhluk si GESIT IRIT..hehe), mudah berkembang biak(karena proses perteluran puyuh sangatlah cepat*yaah aku mengetahuinya dari dia_ilmu tambahan)binggo..goal tercipta dari omongannya. Membuatku berpikir bahwa mimpi tak harus selalu tinggi dan spektakuler namun bersifat realistis, logis dan tentu sajah bertanggung jawab. Itulah mini hal yang saya pelajari dari mimpi seorang klostomi, disamping beternak puyuh dan keanehan tawa sendirinya dia pun bemimpi berkebun melon*how a wonderful dream.(salut)

Meninggalkan bahasan peternak melon dan petani puyuh(uups)..kita kaji induk pembawa klostome...

Manusia penuh symbol komputer terpaut kental pada dirinya. Duduk memojok penutup rentetan baris manusia seperti warnet dadakan. Pekerjaan yang selalu dijilatnya adalah mengecek angka, tanda, huruf, dan bala bla bla ini itu yang tentu saja bukanlah jangkauanku.*ilmu pemprograman! Wajahnya selalu mengkerut di bagian halis karena bebannya mencari hal salah pada sebuah permasalahan agar aplikasi dapat berjalan mulus tak terhambat.Dialah manusia pertama yang kukenal, kujabat dan ku telaah. Sebelum dua wanita perkasa, pengalih bahasa kutahu namanya.

Mereka sangatlah kuhargai, first impression untuk mereka ternilai tinggi. Tak kenal seberapa lama kita kenal, sehari kenal mereka seperti dapat rangkulan hebat dari penghabisan berpuluh-puluh tahun perkenalan kita, luar biasa bersahaja. Pekerjaanku memang memuakkan, namun teman temanku sangatlah kurindukan. Mungkin alasan besar masuk kantor hari ini karena mereka..yah..karena mereka..:). Dengan senyum hangat yang sampai saat ini mereka pertahankan, menambah kehangatan berkawan lintas umur.



Duo perkasa ini pengalih bahasa*itu yang kutahu, karena selebihnya aku tak pernah bertanya detil pekerjaan yang dikerjakan penghuni kantor manajemen konsulting ini. Cukup mengerti dan memahaminya, tidak bertanya panjang lebar karena pertanyaan tentang pekerjaan muak di tanyakan diluar jam kantor(aku tak mau membunuh waktu berbincang kami dengan rutinitas yang mereka geluti) itu cukup membuat suasana canda menjadi berkurang.dass

Berbicara canda, Tuhan menurunkan makhluk kocak tanah sunda pengocok perut di lingkunganku sekarang. Yahh..saatnya bertradisional.

Berjalan menyusuri pasar jumat untuk golok sahabat hatinya. Kekocakannya tak tertebak, wawasannya luas tak dinyana melekat pada tubuhnya. Wow..dia salah satu inspirasiku. Di tengah perjalanan kota yang memodernkan diri, dia masih mencintai warisan leluhur. Luar biasa tradisional tahap akut. Aku senang melestarikannya...huporia kian_santang (to be continued)

Tidak ada komentar: